Apakah GERD Mengharuskan Seseorang Berhenti Minum Alkohol Sepenuhnya?

Bagikan Artikel Ini
Ilustrasi seseorang terkena GERD (10)

(Ilustrasi seseorang terkena GERD, Sumber: Freepik)

Alkohol umumnya dianggap sebagai faktor pemicu gejala GERD yang sebaiknya dihindari. Meskipun demikian, apakah semua orang yang mengalami GERD harus sepenuhnya menghentikan konsumsi alkohol?

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa asam di mulut, dan kadang-kadang rasa pahit di tenggorokan.

Kondisi ini terjadi ketika sfingter esofagus bawah, yang seharusnya mengontrol aliran makanan dari kerongkongan ke lambung, tidak berfungsi dengan baik. Alkohol, salah satu faktor risiko yang dapat memperburuk gejala GERD, dapat merelaksasi sfingter esofagus bawah, sehingga memungkinkan asam lambung naik ke atas dengan lebih mudah.

Dalam artikel ini akan membahas apakah seseorang dengan GERD seharusnya berhenti minum alkohol sepenuhnya. Kami akan membahas pengaruh alkohol pada gejala GERD, apakah penderita GERD harus membatasi konsumsi alkohol. 

Pengaruh Alkohol pada GERD

Alkohol

(Alkohol, Sumber: Freepik)

Alkohol dapat mempengaruhi GERD melalui beberapa mekanisme. Pertama, alkohol dapat merelaksasi sfingter esofagus bawah, yang seharusnya berfungsi sebagai katup antara kerongkongan dan lambung untuk mencegah naiknya asam lambung.

Ketika sfingter ini melemah, asam lambung dapat naik ke kerongkongan, menyebabkan gejala GERD. Selain itu, alkohol juga dapat merangsang produksi asam lambung, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks asam.

Beberapa jenis minuman beralkohol lebih mungkin memperburuk gejala GERD daripada yang lain. Misalnya, minuman beralkohol yang lebih tinggi kadar alkoholnya, seperti wiski dan vodka mungkin lebih merangsang produksi asam lambung dan lebih merelaksasi sfingter esofagus bawah daripada minuman beralkohol dengan kadar alkohol yang lebih rendah, seperti anggur putih.

Selain itu, minuman beralkohol yang berkarbonasi, seperti bir, juga dapat meningkatkan risiko refluks asam karena gas dalam minuman tersebut dapat menyebabkan tekanan tambahan dalam lambung.

Apakah Harus Berhenti Minum Alkohol Sepenuhnya?

Berhenti mengonsumsi alkohol

(Berhenti mengonsumsi alkohol, Sumber: Freepik)

Penderita GERD tidak harus berhenti minum alkohol sepenuhnya, namun mengurangi konsumsi alkohol atau menghindarinya sepenuhnya bisa membantu mengelola gejala GERD.

Alkohol dapat merelaksasi sfingter esofagus bawah, sehingga memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan. Selain itu, alkohol juga dapat merangsang produksi asam lambung, yang dapat meningkatkan risiko refluks asam.

Setiap orang bereaksi berbeda terhadap alkohol, jadi penting untuk memperhatikan bagaimana tubuh Anda bereaksi setelah mengonsumsi alkohol. Jika Anda merasa gejala GERD bertambah parah setelah minum, pertimbangkan untuk mengurangi atau menghindari alkohol sepenuhnya.

 

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara GERD dan alkohol, diharapkan pembaca dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait gaya hidup mereka untuk mengelola kondisi GERD dengan lebih efektif.

Meskipun tidak semua penderita GERD harus berhenti minum alkohol sepenuhnya, mengurangi konsumsi atau menghindarinya sepenuhnya dapat membantu mengurangi gejala GERD. (idm)


Baca Juga Artikel Sebelumya:

Pola Minum yang Sehat: Cara Menikmati Alkohol Tanpa Merusak Lambung

Bagikan Artikel Ini

Belanja Freshmag di Marketplace dan Apotik Kesayangan Anda

Freshmag merupakan solusi aman dan alami untuk masalah lambung. Terbuat dari bahan alami pilihan terbukti 3x lebih ampuh mengatasi masalah lambung

Freshmag merupakan madu herbal untuk menjaga kesehatan lambung dan pencernaan dan sudah memiliki izin BPOM-TR dan Halal Indonesia.

© 2023 Hak cipta oleh PT Herbathos Untuk Indonesia. Dilindungi oleh undang-undang.

Open chat
Hallo 👋
Ada yang bisa kami bantu terkait produk Freshmag?