Makan terlalu berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh, terutama bagi penderita GERD. Jika hal ini terbiasa dilakukan maka dapat berpotensi mengganggu kesehatan secara keseluruhan.
Puasa Ramadan adalah waktu yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, bagi penderita Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), menjaga kesehatan lambung saat berbuka puasa bisa menjadi tantangan. Salah satu hal yang penting diperhatikan adalah menghindari makan berlebihan saat berbuka.
Makan berlebihan dapat meningkatkan produksi asam lambung. Ketika lambung terlalu penuh, kelebihan makanan dan cairan dapat membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan, menyebabkan gejala GERD.
Makan berlebihan juga dapat memperburuk gejala GERD dan meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi penderita GERD untuk mengendalikan porsi makan, menghindari makan berlebihan, dan menjaga pola makan yang sehat untuk mengelola kondisi mereka dengan baik.
Tips Menghindari Makan Berlebihan, Cegah Teror Lambung (GERD)
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu penderita GERD menjaga pola makan yang sehat dan nyaman selama bulan Ramadan:
1. Tentukan Porsi yang Tepat
Pilihlah porsi yang tepat saat berbuka puasa. Usahakan untuk tidak makan berlebihan dalam satu waktu. Mengonsumsi makanan dalam porsi yang terkendali dapat membantu mengurangi tekanan pada lambung dan mencegah terjadinya refluks asam.
2. Kunyah Makanan dengan Baik
Nikmatilah makanan dengan perlahan-lahan dan kunyah dengan baik. Mengunyah makanan dengan benar membantu memecahnya menjadi partikel yang lebih kecil sehingga memudahkan pencernaan dan mengurangi risiko refluks asam.
3. Hindari Makanan Berlemak dan Pedas
Hindari makanan yang tinggi lemak dan pedas, karena jenis makanan ini dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperburuk gejala GERD. Lebih baik pilih makanan yang rendah lemak dan tidak pedas untuk menghindari iritasi lambung.
4. Batasi Konsumsi Gula dan Minuman Bersoda
Gula dan minuman bersoda dapat merangsang produksi asam lambung. Batasi konsumsi makanan dan minuman manis serta hindari minuman bersoda untuk mengurangi risiko refluks asam. Kadar gula pada minuman bersoda yang tinggi, dapat memperburuk gejala GERD atau refluks asam.
5. Perhatikan Waktu Makan
Jaga waktu makan dengan baik. Hindari makan terlalu larut malam setelah berbuka puasa, karena hal ini dapat meningkatkan risiko refluks asam. Usahakan untuk berbuka puasa tepat waktu dan jangan makan terlalu banyak menjelang waktu tidur.
6. Hindari Konsumsi Kafein
Zat kafein dapat merangsang produksi asam lambung. Kontraksi pada otot lambung, yang dikenal sebagai peristaltik ini dapat mendorong makanan dan cairan ke atas menuju kerongkongan, sehingga memungkinkan asam lambung untuk naik ke atas. sehingga sebaiknya hindari konsumsi kopi, teh, dan minuman berkafein lainnya saat berbuka puasa
7. Tetap Terhidrasi
Terkadang, rasa haus dapat disalah artikan sebagai rasa lapar. Minum air secara teratur dapat membantu kalian membedakan antara rasa haus dan lapar sehingga tidak merasa perlu makan ketika sebenarnya kamu hanya haus. Pastikan untuk mengonsumsi air putih yang cukup saat berbuka puasa dan sahur.
Dengan mengikuti tips di atas, diharapkan penderita #terorlambung yang satu ini (GERD) dapat menjalani bulan Ramadan dengan lebih nyaman dan menjaga kesehatan lambung dengan baik. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya! (ANF)
Baca Juga Artikel Sebelumnya:
Roadshow 11 Kota di Indonesia, Semarak THR Freshmag Hadir Kembali Tahun Ini