Asam lambung yang tidak terkendali dapat berubah menjadi masalah yang serius. Heartburn adalah gejala yang umum, namun jika terjadi terus-menerus maka dapat menjadi tanda bahwa asam lambung kalian mungkin telah berkembang menjadi GERD.
Masalah yang sering dialami oleh banyak individu adalah kenaikan kadar asam lambung. Tetapi, ketika situasi asam lambung menjadi tidak terkendali, itu dapat menjadi permasalahan yang serius.
Mungkin kita telah mengalami sensasi heartburn, yaitu rasa panas dan ketidaknyamanan di daerah dada, terutama setelah makan atau saat berbaring. Jangan remehkan tanda-tanda ini, karena bisa menunjukkan adanya masalah asam lambung yang lebih serius.
Bila heartburn terjadi secara terus-menerus, itu dapat menjadi pertanda bahwa kadar asam lambung kalian tidak terkendali dan telah berkembang menjadi GERD. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai kapan heartburn bisa menjadi GERD dan informasi yang penting untuk diketahui.
Apa itu Heartburn dan GERD?
Heartburn adalah sensasi terbakar di dada yang disebabkan oleh asam lambung naik ke kerongkongan. Ini biasanya terjadi setelah makan besar atau makan makanan pedas. Secara umum, heartburn dianggap sebagai gejala umum dan tidak selalu merupakan tanda GERD.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), di sisi lain, adalah penyakit yang lebih serius. Ini terjadi ketika klep antara kerongkongan dan perut (sphincter esofagus bawah) melemah atau mengalami disfungsi, memungkinkan asam lambung untuk naik kembali ke kerongkongan secara teratur.
Jika GERD tidak diobati, dapat menyebabkan kerusakan serius pada kerongkongan dan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih besar.
Kapan Heartburn Menjadi GERD?
Berikut 6 tanda umum bahwa heartburn berkembang menjadi GERD melibatkan frekuensi, durasi, dan dampaknya pada kualitas hidup seseorang.
1. Frekuensi Gejala
Heartburn yang terjadi lebih dari dua kali seminggu dapat menandakan potensi perkembangan GERD. Frekuensi yang tinggi menunjukkan bahwa refluks asam terjadi secara teratur dan tidak hanya sebagai kejadian sesekali.
2. Durasi Gejala
Jika heartburn berlangsung lebih dari dua minggu atau menjadi lebih kronis, ini dapat menjadi tanda bahwa masalahnya lebih dari sekadar gejala sementara. GERD melibatkan refluks asam yang persisten dan berkepanjangan.
3. Intensitas Gejala
Heartburn yang semakin intens, terutama jika disertai dengan gejala tambahan seperti regurgitasi asam atau nyeri dada yang parah, bisa mengindikasikan perkembangan GERD. Gejala yang semakin parah dapat menunjukkan adanya kerusakan lebih lanjut pada kerongkongan.
4. Gejala Tambahan
Kehadiran gejala tambahan seperti batuk kering, kesulitan menelan, atau rasa pahit di mulut dapat menandakan bahwa refluks asam telah mencapai tingkat yang lebih serius dan mempengaruhi berbagai aspek kesehatan.
5. Pengaruh Pada Esophagus
Jika pemeriksaan medis mengindikasikan adanya kerusakan pada esophagus, seperti esophagitis atau Barrett’s esophagus, ini menunjukkan bahwa GERD telah mencapai tingkat yang lebih serius.
6. Pengaruh pada Kehidupan Sehari-hari
Jika heartburn dan gejala GERD lainnya mengganggu kehidupan sehari-hari, seperti menyebabkan gangguan tidur atau mempengaruhi kualitas hidup kalian secara keseluruhan, segera konsultasikan dengan profesional medis.
Heartburn yang tidak terkendali dapat menjadi pertanda GERD, dan tidak boleh diabaikan. Heartburn menjadi GERD ketika gejalanya tidak hanya terjadi sekali, tetapi menjadi lebih sering, berlangsung lebih lama, dan memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup.
Konsultasikan dengan profesional medis jika kalian mengalami gejala yang mencurigakan. Dengan pengelolaan yang tepat, GERD dapat dikendalikan, membantu kalian mencegah komplikasi yang lebih serius. (idm)
BACA JUGA ARTIKEL SEBELUMNYA:
Aktivitas Kreatif yang Menenangkan: Mengurangi Stres untuk Mengatasi Asam Lambung Naik