Makanan Manis: Ancaman Asam Lambung yang Mengintai

Bagikan Artikel Ini

Mengonsumsi makanan manis memang cukup nikmat. Ditambah saat mood sedang rusak, tetapi ada hal yang perlu diperhatikan. Makanan manis bisa meningkatkan asam lambung. Berikut adalah penjelasannya. 

Makanan manis adalah makanan yang banyak digemari oleh banyak. Mulai dari permen, cokelat, kopi, sampai dengan minuman dalam kemasan. Makanan manis juga sering menjadi pilihan utama dalam berbagai kesempatan baik pada saat bermain atau menghadiri acara formal. 

Pemilihan makanan manis identik dalam menjaga kestabilan mood dan menjaga mental untuk selalu baik. Namun sayangnya, makanan manis seringkali menjadi pertimbangan untuk dihindari. Tidak hanya di usia anak-anak saja melainkan dewasa. 

Menyebabkan gigi rusak adalah alasan yang sering dipakai oleh orang tua kepada anak. Akan tetapi, tidak hanya itu konsumsi berlebihan makanan manis bisa membawa dampak lain terutama pada kesehatan lambung. 

Baca Juga : Perut Kembung? Ini Dia 7 Makanan yang Bisa Jadi Penyebabnya

Dampak Makanan Manis Pada Kesehatan Lambung 

Dalam mengonsumsi gula harian memang perlu pembatasan agar tidak berdampak yang kurang baik pada kesehatan. Berikut ini adalah bahaya makanan manis yang dapat mengancam kesehatan lambung : 

1. Peningkatan Risiko Penyakit Refluks Gastroesofagus (GERD) 

Konsumsi makanan manis yang berlebihan dapat memicu penyakit refluks gastroesofagus (GERD). Gula berlebih menyebabkan peningkatan produksi asam lambung, yang kemudian dapat naik ke esofagus dan menyebabkan rasa terbakar di dada atau heartburn

Ini karena gula dapat memperlemah sfingter esofagus bagian bawah, yang seharusnya mencegah naiknya asam lambung ke esofagus.

2. Perubahan Mikrobiota Usus 

Gula merupakan makanan bagi bakteri jahat di dalam usus. Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan ketidakseimbangan mikrobiota usus, di mana bakteri jahat menjadi lebih dominan dibandingkan bakteri baik. 

Ketidakseimbangan ini dapat mempengaruhi kesehatan lambung dan sistem pencernaan secara keseluruhan, memicu peradangan, dan gangguan pencernaan lainnya.

3. Risiko Peradangan dan Gastritis 

Makanan manis, terutama yang mengandung fruktosa tinggi seperti sirup jagung tinggi fruktosa, dapat menyebabkan peradangan pada dinding lambung. 

Fruktosa yang berlebihan dapat mengiritasi mukosa lambung, sehingga menyebabkan gastritis, atau peradangan pada lambung. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit, mual, dan gangguan pencernaan lainnya.

4. Gangguan Proses Pencernaan 

(ilustrasi mengalami gangguan pencernaan akibat makanan manis, sumber : freepik)

(ilustrasi mengalami gangguan pencernaan akibat makanan manis, sumber : freepik)

Makanan tinggi gula seringkali rendah serat, yang penting untuk kesehatan pencernaan. Tanpa serat yang cukup, proses pencernaan bisa terganggu, menyebabkan sembelit atau diare. Selain itu, gula yang tidak tercerna dengan baik dapat menyebabkan fermentasi di usus, menghasilkan gas dan kembung yang tidak nyaman.

Baca Juga : Dispepsia Akibat Makanan Pedas : Fakta atau Mitos? 

Pencegahan dan Tips Mengurangi Konsumsi Makanan Manis

Lalu bagaimana dengan seseorang yang memiliki kebiasaan atau menyukai makanan yang serba manis. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat asam lambung, apakah makanan manis tetap dihindarkan atau perlu dibatasi. 

Mengingat bahan makan yang kita makan banyak mengandung gula, mulai dari nasi sampai dengan masakan atau lauk. Berikut ini adalah beberapa cara dalam melakukan pencegahan dan tips untuk mengurangi makanan manis : 

1. Baca Label Nutrisi 

Banyak makanan olahan mengandung gula tambahan yang mungkin tidak disadari. Membiasakan diri untuk membaca label nutrisi dapat membantu mengidentifikasi dan mengurangi asupan gula tambahan.

2. Pilih Buah Segar 

Mengganti camilan manis dengan buah segar adalah pilihan yang lebih sehat. Buah-buahan mengandung gula alami yang disertai serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh.

3. Kurangi Minuman Manis 

Minuman seperti soda, jus kemasan, dan minuman energi mengandung gula dalam jumlah tinggi. Menggantinya dengan air putih, teh herbal tanpa gula, atau infus water dapat membantu mengurangi konsumsi gula harian.

4. Masak Sendiri 

Memasak makanan sendiri memberikan kontrol lebih terhadap jumlah gula yang ditambahkan. Gunakan pemanis alami seperti madu atau stevia dalam jumlah yang terbatas sebagai alternatif gula.

5. Gunakan Stevia

Stevia merupakan sebuah tanaman dan sering digunakan sebagai pemanis. Stevia tidak mengandung kalori, sehingga menjadi sebuah pilihan atau alternatif lain dalam mengganti gula pada makanan dan minuman. 

Makanan atau masakan yang mengandung manis memang cukup menggoda dan menarik masyarakat. Rasa ini memberikan kepuasaan sesaat bagi penggemarnya. Namun perlu digaris bawahi bahwa konsumsi berlebihan juga dapat membawa ancaman yang cukup serius bagi kesehatan lambung. 

Beberapa penyakit yang mengintai seperti GER, Peradangan, dan gangguan pencernaan adalah sebuah resiko yang perlu diperhatikan. Lakukan perubahan mulai dari pola makan adalah yang paling penting seperti mengurangi gula atau mengganti menjadi lebih sehat. 

Memilih makanan yang lebih sehat, adalah upaya untuk menjaga kesehatan lambung dan kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Nikmati makanan manis dengan jumlah yang cukup wajar dan seimbangi dengan nutrisi lainnya. (FAS)

Artikel Terkait : 

Faktor Utama Penyebab Keracunan Makanan

Bagikan Artikel Ini
Open chat
Hallo 👋
Ada yang bisa kami bantu terkait produk Freshmag?