Makanan jenis tertentu bisa memicu terjadinya asam lambung termasuk dengan mie instan. Memiliki kandungan yang kurang baik seperti rendah serat dan nutrisi, membuat mie instan kurang banyak direkomendasikan.
Mie Instan merupakan makanan cepat saji yang berbahan utama tepung dan umumnya berbentuk pipih dan panjang. Makanan satu ini banyak digemari oleh semua kalangan usia. Harganya yang murah dan bisa ditemukan di mana saja, membuat mie instan banyak pemilihnya.
Dalam satu bungkus mie instan biasanya mengandung mie, bumbu, dan bahan-bahan aditif lainnya yang berguna untuk meningkatkan rasa dan daya simpan. Rasanya yang lezat dan mudah penyajiannya, lalu memunculkan pertanyaan apakah mie instan dapat memicu masalah kesehatan?
Sebab bukan rahasia umum lagi, bahwa mie instan mengandung bahan pengawet yang mana kurang baik untuk kesehatan. Kandungan nutrisi didalamnya juga sangat kurang. Itu mengapa mie instan kurang direkomendasikan.
Hubungan dengan Asam Lambung
Asam lambung sendiri adalah masalah kesehatan di mana naiknya asam ke kerongkongan sehingga menyebabkan rasa terbakar di bagian dada atau yang dikenal dengan istilah heartburn dan merupakan salah satu gejala penyebab refluks asam lambung (GERD).
Makanan tertentu yang mengandung banyak lemak dan berminyak dapat memicu terjadinya refluks asam lambung. Mie instan sendiri mengandung banyak lemak jenuh dan bahkan sulit untuk dicerna dengan cepat.
Seperti yang kita ketahui, konsumsi berlebihan makanan berlemak dapat memperlambat proses pencernaan. Sehingga memunculkan kemungkinan lebih banyak waktu bagi asam lambung untuk naik kembali ke kerongkongan.
Dampak Mie Instan Bagi Kesehatan
Mie instan merupakan makanan yang cukup populer dan memiliki dampak yang kurang baik untuk kesehatan. Berikut adalah dampak mie instan bagi kesehatan :
1. Kandungan Tinggi Garam
Mie instan cenderung mengandung jumlah garam yang tinggi untuk meningkatkan rasa dan daya tahan produk. Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, meningkatkan risiko penyakit jantung, dan dapat berkontribusi pada retensi air dalam tubuh.
2. Kandungan Lemak Jenuh
Mie instan seringkali mengandung lemak jenuh yang tinggi, terutama dari minyak nabati yang digunakan dalam proses pengolahan. Lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan obesitas.
Baca Juga : Alasan Penderita Asam Lambung Perlu Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Lemak
3. Kandungan Kalori Tinggi
Mie instan mengandung kalori tinggi, terutama dari karbohidrat dan lemak. Konsumsi mie instan secara berlebihan tanpa seimbang dengan aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan berlebihan kalori yang pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko obesitas.
4. Rendah Serat dan Nutrisi
Mie instan umumnya rendah serat dan nutrisi esensial lainnya seperti vitamin dan mineral. Konsumsi terlalu banyak mie instan dapat mengakibatkan kurangnya asupan serat yang penting untuk pencernaan sehat dan mengurangi kecukupan nutrisi penting lainnya.
5. Potensi Paparan Bahan Kimia
Mie instan mengandung berbagai bahan kimia tambahan seperti pengawet, penguat rasa, dan pewarna. Meskipun dalam jumlah kecil dan dianggap aman untuk dikonsumsi, paparan berulang terhadap bahan kimia ini dalam jangka panjang dapat menimbulkan kekhawatiran kesehatan.
6. Dampak Pada Pencernaan
Mie instan yang tinggi lemak dan rendah serat dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit. Selain itu, mie instan seringkali diolah dengan cara yang membuatnya sulit dicerna oleh lambung, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan seperti perut kembung atau gangguan asam lambung.
Meskipun belum ada penjelasan pasti mengenai hubungan asam lambung dengan mie instan. Namun ada baiknya untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Seimbangkan dengan asupan lainnya seperti sayuran, buah-buahan, dan protein nabati atau hewani yang rendah lemak.
Namun jika kamu memiliki riwayat asam lambung, sebaiknya batasi jumlah konsumsi atau konsultasikan terlebih dahulu ke tenaga profesional. Hal ini agar tidak berdampak pada kondisi kesehatan yang semakin buruk. (FAS)
Artikel Terkait :