(Ilustrasi seseorang terkena GERD, Sumber: Freepik)
Dalam pencarian solusi alami untuk meredakan gejala GERD, baking soda telah menjadi pilihan populer. Tapi, bagaimana sebenarnya baking soda mempengaruhi tingkat keasaman dalam lambung?
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi yang umum terjadi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar yang tidak nyaman di dada, yang dikenal sebagai heartburn.
Salah satu cara yang telah digunakan secara luas untuk meredakan gejala GERD adalah dengan menggunakan baking soda, atau natrium bikarbonat. Baking soda dikenal memiliki sifat penetral asam, yang dapat membantu menetralkan asam lambung dan mengurangi sensasi terbakar yang tidak nyaman.
Namun, sebelum mengonsumsi baking soda sebagai pengobatan, penting untuk memahami pengaruhnya terhadap tingkat keasaman dalam lambung dan potensinya sebagai penanganan sementara untuk gejala GERD.
Hubungan antara Tingkat Keasaman dan Gejala GERD
Hubungan antara tingkat keasaman dalam lambung dan gejala GERD sangat erat. Pada individu dengan GERD, katup antara kerongkongan dan lambung (sphincter esofagus bawah) tidak berfungsi dengan baik, sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan.
Peningkatan tingkat keasaman dalam lambung dapat memperburuk gejala GERD, seperti sensasi terbakar di dada, regurgitasi asam, dan nyeri dada. Oleh karena itu, pengaturan tingkat keasaman dalam lambung menjadi penting dalam penanganan gejala GERD.
Pengaruh Baking Soda terhadap Tingkat Keasaman Lambung
Tingkat keasaman dalam lambung diatur oleh keseimbangan antara produksi asam lambung oleh sel-sel lambung dan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan asam tersebut. Ketika keseimbangan ini terganggu, misalnya oleh konsumsi makanan pedas atau asam, atau oleh kondisi medis seperti GERD, dapat terjadi peningkatan produksi asam lambung, yang dapat menyebabkan gejala seperti heartburn.
Baking soda, atau natrium bikarbonat, adalah senyawa alkali yang dapat menetralkan asam lambung. Ketika baking soda dikonsumsi, senyawa ini bereaksi dengan asam lambung, menghasilkan garam, air, dan gas karbon dioksida. Reaksi ini membantu menetralkan asam lambung, yang pada gilirannya dapat meredakan gejala GERD seperti sensasi terbakar di dada.
Potensi Baking Soda sebagai Penanganan Sementara untuk Gejala GERD
(Baking soda, Sumber: Freepik)
Baking soda, atau natrium bikarbonat, telah lama digunakan sebagai pengobatan rumahan untuk meredakan gejala GERD. Beberapa studi dan penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas baking soda dalam mengurangi gejala seperti rasa terbakar di dada, regurgitasi asam, dan gejala lainnya yang terkait dengan GERD.
Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa baking soda dapat efektif mengurangi gejala GERD. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “The American Journal of Medicine” menemukan bahwa penggunaan baking soda dapat membantu menetralkan asam lambung dan mengurangi gejala GERD pada sebagian besar partisipan studi.
Baking soda diketahui dapat membantu mengatasi gejala GERD seperti rasa terbakar di dada dan regurgitasi asam. Hal ini karena baking soda memiliki sifat alkalin yang dapat menetralkan asam lambung, sehingga meredakan iritasi pada kerongkongan akibat asam lambung yang naik.
Selain itu, baking soda juga dapat membantu mengurangi gejala lain yang terkait dengan GERD, seperti rasa pahit di mulut, batuk kronis, dan kesulitan menelan.
Meskipun baking soda dapat efektif dalam meredakan gejala GERD, penggunaannya perlu diperhatikan dengan baik. Penggunaan berlebihan baking soda dapat menyebabkan efek samping seperti perut kembung, mual, dan gangguan elektrolit.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa baking soda hanya sebatas penanganan sementara dan bukan sebagai pengobatan jangka panjang untuk kondisi GERD. Jika kalian mengalami gejala GERD secara teratur, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.(idm)
Baca Juga Artikel Sebelumya: