Gastritis adalah kondisi peradangan pada dinding lambung. Ada dua bentuk utama gastritis, yaitu akut dan kronis. Meskipun keduanya melibatkan peradangan pada lambung, kedua jenis gastritis ini memiliki perbedaan anytara tanda dan pengolahannya.
Gastritis adalah kondisi peradangan pada dinding lambung yang dapat mengakibatkan berbagai gejala yang tidak nyaman dan dapat memengaruhi kesehatan pencernaan. Terdapat dua bentuk utama gastritis, yaitu akut dan kronis.
Gastritis akut dan kronis merupakan dua bentuk kondisi peradangan pada dinding lambung yang memiliki perbedaan dalam hal gejala, durasi, serta strategi pengelolaan yang diperlukan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai perbedaan kedua jenis gastritis tersebut.
Perbedaan Gastritis Akut dan Kronis
Berikut adalah perbedaan antara gastritis akut dan kronis:
Gastritis Akut
Gastritis akut seringkali muncul secara tiba-tiba dan gejalanya dapat berkembang dengan cepat. Gejala umum melibatkan nyeri perut tajam, mual, muntah, dan kehilangan selera makan.
Gastritis akut bersifat sementara dan umumnya dapat sembuh dengan cepat setelah penanganan yang tepat. Penyebab umum gastritis akut melibatkan faktor seperti infeksi bakteri, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), atau stres akut.
Gastritis Kronis
Gejala gastritis kronis cenderung lebih ringan dan berkembang secara perlahan. Mungkin melibatkan nyeri perut ringan, perubahan selera makan, atau ketidaknyamanan. Gastritis kronis bersifat lebih persisten dan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama, bahkan bertahun-tahun.
Penyebab gastritis kronis melibatkan faktor seperti infeksi bakteri Helicobacter pylori, penggunaan obat anti-asam jangka panjang, atau kondisi autoimun.
Pengelolaan Gastritis Akut dan Kronis
Pengelolaan gastritis, baik yang bersifat akut maupun kronis, melibatkan beberapa strategi untuk meredakan gejala, mempercepat penyembuhan, dan mencegah kekambuhan. Berikut adalah panduan umum untuk pengelolaan kedua jenis gastritis:
Gastritis Akut
- Istirahatkan lambung dengan menghindari makanan dan minuman yang dapat merangsang produksi asam lambung, seperti makanan pedas, berlemak, dan minuman berkafein. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti bubur atau sup.
- Jauhi faktor pemicu seperti alkohol dan merokok yang dapat memperburuk kondisi lambung. Hindari penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) jika memungkinkan.
- Pilih makanan yang bersifat menenangkan dan dapat membantu dalam penyembuhan lambung, seperti yogurt, pisang, atau oatmeal.
- Pastikan untuk tetap terhidrasi dengan cukup minum air putih. Hindari minuman berkafein dan beralkohol.
- Jika gejala persisten atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang sesuai.
Gastritis Kronis
- Jika gastritis kronis disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori, dokter mungkin meresepkan antibiotik. Untuk gastritis kronis akibat penggunaan obat anti-asam, pengurangan atau penghentian obat tersebut mungkin perlu dipertimbangkan.
- Obat PPI dapat membantu mengurangi produksi asam lambung dan memfasilitasi penyembuhan dinding lambung.
- Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu iritasi lambung. Kurangi atau hindari alkohol dan merokok.
- Pertimbangkan untuk mengadopsi diet bersifat menenangkan yang memperhatikan kebutuhan lambung, seperti menghindari makanan pedas dan berlemak.
- Melakukan pemantauan secara rutin dengan dokter untuk mengevaluasi kemajuan dan mengatasi potensi komplikasi.
- Latihan relaksasi dan manajemen stres dapat membantu mengurangi tekanan pada lambung.
Gastritis akut dan kronis, meskipun berbagi gejala peradangan pada lambung, memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal durasi, gejala, dan pengelolaannya. Penting untuk mengidentifikasi dan mengobati gastritis dengan tepat sesuai jenisnya, agar peradangan dapat diatasi dan kesehatan lambung terjaga.
Oleh karena itu, Jika mengalami gejala yang mencurigakan, konsultasikan dengan dokter untuk perencanaan pengelolaan yang lebih spesifik dan efektif. (IDM)
BACA JUGA ARTIKEL SEBELUMNYA:
Buat Kamu Para Pekerja Kantoran: Hal Ini Bisa Jadi Faktor yang Memicu Naiknya Asam Lambung