Sakit perut setelah makan adalah keadaan yang paling umum terjadi oleh semua orang. Meski penyebabnya seringkali adalah makanan, namun berikut ini adalah penjelasannya lebih lengkap.
Pernahkah kalian merasa perih dibagian perut setelah makan? Tentu hampir semua orang akan mengatakan pernah merasakan posisi ini. Keadaan ini tentu membuat tubuh mengalami kesulitan dalam melakukan segala aktivitas sehari-hari.
Meski perasaan perih di bagian perut setelah makan adalah keadaan yang paling umum terjadi. Namun masalah kesehatan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor tertentu. Keadaan ini bisa jadi tambah serius apabila mengeluarkan tanda seperti mual sampai dengan muntah.
Jika tidak ditangani secara tepat, hal ini dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Pentingnya untuk menangani secara cepat dan tepat agar kesehatan tetap terjaga.
Baca Juga : Perut Kembung? Ini Dia 7 Makanan yang Bisa Jadi Penyebabnya
8 Penyebab Sakit Perut Setelah Makan
Berikut ini adalah beberapa penyebab yang paling umum terjadi jika seseorang mengalami sakit perut setelah makan :
1. Gastritis
Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung yang seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri helicobacter pylori atau penggunaan obat antiinflamasi non steroid (OAINS). Gejala gastritis meliputi nyeri perut, mual, muntah, dan perut kembung. Perih di perut setelah makan adalah salah satu gejala utama dari kondisi ini.
2. Ulkus Peptikum
Ulkus peptikum atau tukak lambung adalah luka yang berkembang pada lapisan dalam lambung atau usus kecil. Penyebab utamanya adalah infeksi helicobacter pylori dan penggunaan jangka panjang OAINS. Nyeri ulkus biasanya terasa seperti rasa terbakar atau perih di perut dan seringkali memburuk setelah makan.
3. Refluks Asam
Refluks asam atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke esofagus, menyebabkan iritasi dan nyeri. Makanan tertentu seperti makanan pedas, berlemak, atau asam dapat memperburuk gejala refluks asam. Rasa perih di perut atau dada setelah makan adalah gejala umum dari GERD.
4. Intoleransi Makanan
Beberapa orang mengalami perih di perut setelah makan karena intoleransi terhadap makanan tertentu seperti laktosa (ditemukan dalam produk susu) atau gluten (ditemukan dalam gandum, barley, dan rye). Intoleransi makanan dapat menyebabkan gejala seperti perut kembung, diare, dan nyeri perut.
5. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
IBS adalah gangguan pencernaan kronis yang mempengaruhi usus besar. Gejalanya termasuk kram perut, kembung, diare, dan sembelit. Perih di perut setelah makan seringkali menjadi salah satu gejala IBS, terutama setelah mengonsumsi makanan tertentu yang memicu gejala.
6. Makan Berlebihan
Makan terlalu banyak, terutama makanan berat atau berlemak, dapat menyebabkan perut terasa penuh dan perih. Pencernaan yang berat setelah makan berlebihan bisa menyebabkan produksi asam lambung meningkat, yang pada gilirannya dapat menyebabkan iritasi pada lapisan lambung.
7. Infeksi Saluran Pencernaan
Infeksi bakteri, virus, atau parasit pada saluran pencernaan dapat menyebabkan gastroenteritis, yang ditandai dengan perih di perut, mual, muntah, dan diare. Infeksi ini seringkali disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi.
8. Stres dan Kecemasan
Kondisi mental seperti stres dan kecemasan dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan. Stres dapat meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan gejala seperti perih di perut setelah makan. Selain itu, kondisi ini juga dapat memperburuk gejala dari gangguan pencernaan yang sudah ada.
Baca Juga : Cuka Apel: Benarkah Atasi Perut Kembung?
Cara Mengatasi Perih di Perut Setelah Makan
Saat perut mengalami rasa perih tentu sebagai penolongan pertama, seseorang akan mengonsumsi obat sebagai peredanya. Mengatasi perut perih setelah makan memang langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Berikut ini adalah sebuah cara untuk mengatasi perut perih setelah makan :
1. Mengubah Pola Makan
Makan dalam porsi kecil tetapi sering dapat membantu mengurangi beban pada lambung dan mencegah produksi asam lambung yang berlebihan. Sebaiknya hindari makanan yang diketahui dapat memicu perih di perut, seperti makanan pedas, berlemak, asam, dan berkarbonasi.
2. Memilih Makanan yang Tepat
Pilih makanan yang mudah dicerna seperti pisang, nasi, apel, dan roti tawar. Bagi yang intoleran terhadap gluten, pilih makanan bebas gluten untuk mengurangi iritasi pada saluran pencernaan.
3. Minum Cukup Air
Minum air yang cukup dapat membantu proses pencernaan dan mengurangi perih di perut. Namun, hindari minum terlalu banyak air saat makan karena dapat mengencerkan asam lambung dan memperlambat pencernaan.
4. Mengelola Gaya Hidup
Stres dapat memperburuk gejala pencernaan. Coba teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan. Berikan waktu setidaknya 2-3 jam setelah makan sebelum berbaring untuk mencegah refluks asam.
Bila gejala tidak semakin membaik, padahal sudah melakukan beberapa cara untuk mengurangi rasa sakit. Ada baiknya untuk segera melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan tenaga profesional kesehatan, agar ditangani secara tepat dan cepat.
Semoga informasi ini membantu, dan jangan lupa untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat agar dapat mencegah terjadinya perut sakit setelah makan. Dengan mengetahui penyebab dan cara mengatasinya setidaknya dapat mengelola gejala untuk lebih efektif dan meningkatkan kualitas hidup. (FAS)
Artikel Terkait :