GERD yang menimbulkan gejala tidak nyaman, terutama jika terjadi di malam hari atau ketika sedang Sholat Tarawih. Oleh karena itu, penting untuk memilih posisi Sholat yang sesuai, agar ibadah kalian nyaman.
Sholat Tarawih adalah salah satu ibadah yang sangat dinantikan oleh umat Muslim selama bulan Ramadan. Namun, bagi para penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), menjaga kenyamanan selama sholat Tarawih bisa menjadi tantangan tersendiri. GERD merupakan kondisi medis yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Gejalanya bisa beragam, mulai dari sensasi terbakar di dada (heartburn), mulas, hingga rasa pahit di tenggorokan. Penderita GERD seringkali merasa tidak nyaman, terutama setelah makan atau saat berbaring. Maka dari itu, posisi sholat, seperti sujud atau ruku, dapat memperburuk gejala GERD. Namun, dengan memilih posisi yang tepat, kalian dapat mengurangi gejala tersebut.
Beberapa Macam Posisi Saat Ibadah Tarawih bagi Penderita GERD
Berikut adalah beberapa tips menggunakan posisi sholat yang nyaman untuk membantu mengurangi gejala GERD selama Tarawih:
1. Posisi Duduk
Saat menjalankan sholat Tarawih, penderita GERD dapat memilih untuk duduk daripada berdiri atau sujud. Duduk dalam posisi yang nyaman, dengan punggung tegak, dapat membantu mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan. Kalian dapat menggunakan kursi yang nyaman atau sajadah yang tebal untuk duduk selama sholat.
2. Menggunakan Bantal atau Alas yang Mendukung
Jika kalian memilih untuk sujud atau ruku, kalian dapat menggunakan bantal atau alas yang mendukung tubuh. Misalnya, letakkan bantal di bawah dada atau kepala kalian saat sujud untuk menjaga tubuh tetap sedikit miring ke atas. Hal ini dapat membantu mencegah naiknya asam lambung dan mengurangi sensasi terbakar di dada.
3. Menghindari Posisi Miring atau Terlentang
Hindari posisi miring atau terlentang selama sholat Tarawih, karena posisi ini dapat memperburuk gejala GERD. Sebisa mungkin, tetaplah dalam posisi tegak atau duduk yang nyaman untuk menjaga cairan lambung tetap berada di perut dan mencegah naiknya ke kerongkongan.
4. Mengonsumsi Makanan Ringan Sebelum Sholat
Sebelum menjalankan sholat Tarawih, pastikan kalian mengonsumsi makanan ringan yang tidak terlalu berat untuk lambung. Hindari makanan pedas, berlemak, atau terlalu banyak minuman berkafein, karena hal ini dapat memicu gejala GERD.
5. Berkonsultasi dengan Dokter
Jika kalian mengalami gejala GERD yang serius selama sholat Tarawih, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Mereka dapat memberikan saran atau rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kamu, termasuk tips untuk mengurangi gejala GERD selama ibadah.
Dengan memperhatikan posisi sholat yang nyaman dan menjaga pola makan yang sehat, penderita GERD dapat tetap menjalankan ibadah Tarawih dengan lebih nyaman dan aman. Yang terpenting, selalu mendengarkan tubuh dan melakukan yang terbaik untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Semoga ibadah kita diberkahi dan diridhoi oleh Allah SWT. Aamiin. (ANF)
Baca Juga Artikel Sebelumnya: