Santan dan Dampaknya bagi Penderita Masalah Lambung

Bagikan Artikel Ini

Santan adalah salah satu bahan pada masakan yang memiliki rasa unik dan gurih. Namun sayangnya, konsumsi berlebihan makanan bersantan berdampak kurang baik pada kesehatan. Termasuk bagi seseorang yang bermasalah pada lambung. 

Santan merupakan sebuah bahan yang biasanya digunakan dalam hidangan baik makanan berat maupun ringan. Santan memiliki cita rasa yang gurih dan lezat sehingga menciptakan sebuah makanan yang enak dan banyak digemari oleh penikmatnya. 

Namun sayangnya mengonsumsi makanan yang mengandung santan tidak baik untuk kesehatan, salah satunya menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare. Pasalnya santan memiliki kandungan tinggi lemak dan menyebabkan susahnya dicerna oleh tubuh.

Selain itu, terkadang makanan lemak banyak dicampur oleh beberapa bahan makan lain yang mengundang asam lambung. Seperti makanan pedas, asin, sampai dengan asam. Hal ini tentu akan berpengaruh pada kesehatan terutama yang memiliki asam lambung.

Baca Juga : Apakah Tahu Aman untuk Penderita Asam Lambung?

Dampak Santan Bagi Penderita Masalah Asam Lambung 

Sudah menjadi kebiasaan khususnya masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi makanan yang mengandung bahan dasar dari santan. Namun ternyata makanan bersantan membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan. 

Berikut ini adalah dampak yang bisa dirasakan : 

1. Memperberat Pencernaan

Kandungan lemak jenuh yang tinggi dalam santan dapat memperlambat proses pencernaan, menyebabkan lambung bekerja lebih keras dan lebih lama. Hal ini dapat memicu atau memperparah gejala maag dan refluks asam.

2. Meningkatkan Produksi Asam Lambung

Santan dapat merangsang produksi asam lambung berlebih, yang dapat memperburuk kondisi seperti gastritis dan GERD. Peningkatan asam lambung ini bisa menyebabkan rasa nyeri, mulas, dan sensasi terbakar di dada.

3. Iritasi pada Dinding Lambung

(konsumsi berlebihan makanan bersantan dapat menyebabkan iritasi pada lambung, sumber : canva) 

(konsumsi berlebihan makanan bersantan dapat menyebabkan iritasi pada lambung, sumber : canva)

Santan memiliki tingkat keasaman yang dapat mengiritasi dinding lambung, terutama bagi mereka yang memiliki lambung sensitif atau yang sedang mengalami peradangan.

4. Reaksi Alergi atau Intoleransi

Beberapa orang mungkin memiliki alergi atau intoleransi terhadap kelapa atau komponen tertentu dalam santan. Reaksi ini bisa memicu gangguan pencernaan seperti kembung, diare, atau nyeri perut.

Baca Juga : Pentingnya Memilih Tepung yang Tepat untuk Kesehatan Lambung

Tips Mengurangi Dampak Negatif Santan 

Mengonsumsi santan memang sudah menjadi sebuah kebiasaan yang susah dihindari khususnya pada campuran masakan. Berikut ini adalah sebuah tips dalam mengurangi dampak menggunakan santan bagi penderita masalah lambung : 

1. Konsumsi dalam Porsi Kecil

Mengurangi jumlah santan yang dikonsumsi dalam satu waktu dapat membantu meringankan beban pada lambung dan mengurangi risiko meningkatnya produksi asam lambung. Cobalah untuk menggunakan santan sebagai pelengkap atau bumbu, bukan sebagai bahan utama dalam hidangan.

2. Pilih Santan Ringan atau Cair

Santan yang lebih encer memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan santan kental. Bisa mencampur santan kental dengan air atau menggunakan santan ringan yang tersedia di pasaran. Ini akan membantu mengurangi kadar lemak jenuh yang dapat memperlambat pencernaan.

3. Kombinasikan dengan Makanan Lain

Mengkombinasikan santan dengan makanan yang mudah dicerna, seperti sayuran, buah-buahan, atau protein rendah lemak, dapat membantu mengurangi dampak negatifnya. Hindari mengonsumsi santan bersama dengan makanan yang tinggi lemak atau pedas, karena ini dapat memicu produksi asam lambung yang lebih tinggi.

4. Perhatikan Cara Memasak

Cara memasak juga dapat mempengaruhi dampak santan pada lambung. Cobalah untuk memasak santan dengan cara yang lebih sehat, seperti mengukus atau merebus, daripada menggoreng atau menumis dengan banyak minyak. Ini akan membantu mengurangi kandungan lemak keseluruhan dalam hidangan.

5. Perhatikan Respon Tubuh

Setiap individu memiliki toleransi yang berbeda terhadap santan. Penting untuk memperhatikan bagaimana tubuh merespon setelah mengonsumsi santan. Jika kalian merasa tidak nyaman, mengalami mulas, atau gejala asam lambung lainnya, segera kurangi atau hentikan konsumsi santan.

6. Gunakan Alternatif Pengganti Santan

Jika santan tetap menimbulkan masalah, pertimbangkan untuk menggunakan alternatif lain seperti susu almond, susu kedelai, atau susu oat yang lebih rendah lemak dan lebih mudah dicerna oleh sebagian orang.

Lalu Apakah Boleh Mengonsumsi? 

Sesuai penjelasan yang telah dikatakan di atas bahwa makanan bersantan membawa dampak buruk bagi masalah lambung. Terlebih jika keadaan asam lambung sedang meningkat. Perlunya beralih ke jenis makanan lainnya agar tidak memperburuk keadaan. 

Namun bukan berarti tidak mengonsumsinya sama sekali, meskipun cara ini sangat disarankan. Terlebih jika kita sedang merayakan hari raya lebaran, banyaknya masakan yang mengandung santan sebagai bahan utamanya. 

Alternatif lainnya adalah jika ingin mengonsumsi makanan yang mengandung santan perlunya menggantikan dengan bahan lain yang lebih sehat. Dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih baik dapat mengurangi resiko gangguan lambung. 

Pastikan untuk selalu memperhatikan tanda tubuh sebelum dan setelah mengonsumsi makanan bersantan. Dengan perhatian awal, setidaknya membantu kita untuk bertindak ke arah selanjutnya. 

Artikel Terkait :

Tips dan Trik Menikmati Makanan Pedas Tanpa Sakit Perut

Bagikan Artikel Ini
Open chat
Hallo 👋
Ada yang bisa kami bantu terkait produk Freshmag?