Bagi orang yang sehat menjalankan ibadah puasa, tidak akan mengalami gangguan pada lambung. Namun, pada penderita GERD Mungkin hal ini menjadi sangat was-was. Perhatikan beberapa tips untuk mengetahui waktu berbuka paling lambat pada penderita GERD.
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi dimana hal ini sangat umum terjadi pada jutaan orang di seluruh dunia. Salah satu faktor yang dapat memperburuk gejala GERD adalah waktu makan, termasuk waktu berbuka saat menjalankan puasa. Bagi mereka yang mengalami GERD, mengetahui waktu berbuka yang tepat dapat membantu mengelola gejala dan mencegah kemungkinan flare-up.
Waktu Berbuka untuk Penderita GERD
Berikut ini adalah beberapa tips tentang waktu berbuka paling lambat yang bisa membantu mengurangi risiko terjadinya GERD:
1. Mengenali Gejala GERD
Sebelum membahas waktu berbuka yang tepat, penting untuk mengenali gejala GERD. Gejala umumnya meliputi sensasi terbakar di dada (heartburn), regurgitasi asam, nyeri dada, kesulitan menelan, batuk kronis, dan gangguan tidur. Jika kalian mengalami gejala-gejala ini secara teratur, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengelolaan yang tepat.
2. Berbuka Sebelum Waktu Tidur
Salah satu prinsip dasar untuk menghindari flare-up GERD adalah menghindari makan terlalu dekat dengan waktu tidur. Para ahli merekomendasikan agar berbuka beberapa jam sebelum waktu tidur, biasanya sekitar 2-3 jam sebelum tidur. Ini memberi cukup waktu bagi lambung untuk mencerna makanan sebelum posisi berbaring yang dapat memicu refluks asam.
3. Hindari Makanan Berat dan Berlemak
Makanan berat dan berlemak dapat memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan risiko refluks asam. Ketika berbuka, hindari makanan-makanan yang berat, berlemak, pedas, atau asam. Sebaliknya, pilihlah makanan yang lebih ringan, mudah dicerna, dan tidak mengiritasi lambung.
4. Batasi Konsumsi Makanan dan Minuman Asam
Makanan dan minuman asam seperti jeruk, tomat, minuman bersoda, dan minuman berkafein dapat memicu produksi asam lambung dan memperburuk gejala GERD. Hindari makanan dan minuman ini, terutama saat berbuka, untuk mengurangi risiko refluks asam.
5. Pilih Makanan Berserat Tinggi
Serat dapat membantu mengatur pencernaan dan mencegah sembelit, yang dapat memperburuk gejala GERD. Pilihlah makanan berserat tinggi seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian saat berbuka untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko refluks asam.
6. Minum Air Secara Teratur
Minum air secara teratur selama waktu berbuka dapat membantu meredakan gejala GERD dengan mencairkan asam lambung dan mencegah iritasi pada kerongkongan. Hindari minuman berkafein dan beralkohol yang dapat meningkatkan produksi asam lambung dan mengiritasi lambung.
Menentukan waktu berbuka yang tepat dan memilih makanan dengan bijak dapat membantu mengurangi risiko flare-up GERD. Berbuka beberapa jam sebelum tidur, menghindari makanan berat dan berlemak, serta membatasi konsumsi makanan dan minuman asam adalah langkah-langkah penting yang dapat membantu menjaga kesehatan lambung dan mencegah gejala GERD.
Jika kalian mengalami beberapa gejala GERD secara terus menerus, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat, ya! (ANF)
Baca Juga Artikel Sebelumnya: