(Ilustrasi seseorang mengalami keringat dingin, Sumber: Freepik)
Keringat dingin bisa menjadi tanda atau gejala yang mengindikasikan berbagai masalah kesehatan, termasuk asam lambung naik. Namun, ada juga faktor-faktor lain yang dapat memicunya.
Keringat dingin adalah kondisi di mana tubuh mengeluarkan keringat secara tiba-tiba dan berlebihan, bahkan saat tubuh tidak sedang melakukan aktivitas fisik yang berat. Keringat dingin dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah asam lambung yang berlebihan.
Namun, tidak hanya asam lambung yang dapat menjadi penyebab keringat dingin, ada juga beberapa faktor lain yang dapat memicunya, baik itu berkaitan dengan kesehatan maupun lingkungan.
Dalam artikel ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai apakah asam lambung naik bisa menjadi penyebab keringat dingin dan selain itu apakah ada faktor lain yang memicu keringat dingin?
Asam Lambung Naik Bisa Sebabkan Keringat Dingin?
(Ilustrasi asam lambung naik, Sumber: Freepik)
Asam lambung merupakan cairan yang dihasilkan oleh lambung untuk membantu proses pencernaan makanan. Namun, jika produksi asam lambung berlebihan, hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Salah satunya adalah GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Kondisi ini dapat menyebabkan asam lambung naik ke atas dan masuk ke dalam kerongkongan, sehingga terjadi sensasi terbakar di dada dan tenggorokan yang disebut dengan heartburn.
Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan keringat dingin karena asam lambung yang naik ke atas dapat mempengaruhi sistem saraf yang mengatur keringat.
Faktor Lain yang Memicu Keringat Dingin
(Penyakit jantung picu keringat dingin, Sumber: Freepik)
Berikut beberapa faktor selain asam lambung naik yang bisa memicu keringat dingin.
Gangguan pada Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf ini berperan dalam mengatur berbagai fungsi tubuh seperti detak jantung, pernapasan, dan produksi keringat. Jika terjadi gangguan pada sistem saraf otonom, hal ini dapat memicu produksi keringat secara berlebihan termasuk keringat dingin.
Gangguan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, gangguan hormon, efek samping dari obat-obatan, dan penyakit seperti diabetes dan Parkinson.
Kondisi Medis Tertentu
Selain itu, kondisi medis seperti serangan jantung, demam, dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus juga dapat menjadi penyebab keringat dingin. Serangan jantung dapat menyebabkan keringat dingin karena perubahan tekanan darah yang tiba-tiba dan gangguan pada sistem saraf.
Demikian pula dengan demam dan infeksi yang dapat menyebabkan keringat dingin karena tubuh berusaha untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
Penyakit Hipertiroidisme, Kanker, dan Paru-Paru.
Hipertiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan, yang dapat mempengaruhi proses metabolisme tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan keringat dingin karena produksi keringat yang berlebihan.
Kanker juga dapat memicu keringat dingin karena pertumbuhan sel yang tidak normal dapat mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan produksi keringat yang berlebihan.
Sementara itu, penyakit paru-paru seperti tuberkulosis dan pneumonia dapat menyebabkan keringat dingin karena infeksi yang terjadi dapat mempengaruhi sistem saraf dan memicu produksi keringat yang berlebihan.
Faktor Lingkungan
Suhu udara yang panas, kelembaban yang tinggi, dan paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh melakukan produksi keringat sebagai mekanisme untuk menurunkan suhu tubuh. Namun, jika kondisi ini berlangsung terus menerus, hal ini dapat menyebabkan produksi keringat yang berlebihan termasuk keringat dingin.
Itulah penjelasan apakah asam lambung naik bisa menyebabkan keringat dingin dan penjelasan mengenai faktor lain yang bisa menyebabkan keringat dingin. Dalam mengatasi keringat dingin, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari faktor pemicunya. (IDM)
BACA JUGA ARTIKEL SEBELUMNYA:
Rahasia Daun Jambu Biji untuk Kesehatan Lambung: Khasiat dan Cara Penggunaannya