(Faktor keluarga memicu GERD, Sumber: Freepik)
Asam lambung naik merupakan kondisi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Meskipun faktor genetik dapat berperan dalam meningkatkan resiko seseorang terkena kondisi ini, tetapi lingkungan dan gaya hidup masih menjadi faktor yang lebih dominan.
Sudah menjadi hal yang umum diketahui bahwa asam lambung merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pencernaan manusia. Fungsi utama dari asam lambung adalah untuk membantu memecah makanan yang masuk ke dalam perut menjadi bentuk yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh.
Namun, terkadang produksi asam lambung bisa menjadi berlebihan dan menyebabkan masalah pada kesehatan, seperti refluks asam lambung. Refluks asam lambung terjadi ketika asam lambung yang seharusnya berada di dalam perut naik ke kerongkongan.
Hal ini dapat menyebabkan sensasi terbakar atau sakit pada dada dan tenggorokan, yang biasa disebut dengan istilah heartburn. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, namun apakah faktor genetik dapat berperan dalam membuat seseorang lebih rentan terhadap refluks asam lambung?
Faktor Genetik dan Refluks Asam Lambung
(Asam lambung naik, Sumber: Freepik)
Faktor genetik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan warisan genetik dari orang tua yang menentukan ciri-ciri fisik dan karakteristik seseorang. Faktor ini juga dapat mempengaruhi kesehatan seseorang, termasuk kemungkinan untuk mengalami refluks asam lambung.
Namun, sejauh mana faktor genetik mempengaruhi resiko seseorang terkena refluks asam lambung masih menjadi perdebatan di kalangan ahli medis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara faktor genetik dan refluks asam lambung.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Pittsburgh menemukan bahwa ada sekitar 43% kemungkinan seseorang mengalami refluks asam lambung jika salah satu orang tua mereka juga memiliki kondisi ini. Sementara itu, risiko akan meningkat hingga 60% jika kedua orang tua mengalami refluks asam lambung.
Namun, penelitian ini tidak dapat menentukan secara pasti apakah faktor genetik benar-benar menjadi penyebab utama dari refluks asam lambung. Sebab, lingkungan dan gaya hidup juga memiliki peran yang sama pentingnya dalam mempengaruhi resiko seseorang terkena kondisi ini.
Peran Lingkungan dan Gaya Hidup
(Gaya hidup yang membuat asam lambung naik, Sumber: Freepik)
Selain faktor genetik, lingkungan dan gaya hidup juga memainkan peran penting dalam terjadinya refluks asam lambung. Pola makan dan kebiasaan minum yang buruk, seperti mengonsumsi makanan pedas, berlemak, atau minuman beralkohol dapat menyebabkan produksi asam lambung yang berlebihan dan memicu terjadinya refluks asam lambung.
Selain itu, gaya hidup yang kurang sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan stres, juga dapat memperburuk gejala refluks asam lambung. Bahkan, beberapa obat-obatan tertentu seperti aspirin dan ibuprofen juga dapat memicu terjadinya refluks asam lambung.
Apa yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Terkena Refluks Asam Lambung?
(Ilustrasi mengkonsumsi makanan yang membuat asam lambung naik, Sumber: Freepik)
Jika faktor genetik memang dapat mempengaruhi resiko seseorang terkena refluks asam lambung, apakah hal ini dapat dihindari? Sayangnya, tidak ada cara untuk mengubah faktor genetik yang telah kita warisi dari orang tua.
Namun, kalian tetap dapat mengurangi risiko terkena refluks asam lambung dengan mengontrol faktor lingkungan dan gaya hidup.
- Menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan
- Menjaga berat badan yang sehat dan tetap aktif dengan berolahraga secara teratur
- Hindari juga merokok dan mengurangi stres untuk meningkatkan kesehatan pencernaan
Itulah penjelasan apakah faktor genetik bisa membuat asam lambung gampang naik. Keluhan refluks asam lambung dapat menciptakan rasa tidak nyaman dan mengganggu pada fungsi pencernaan.
Meskipun faktor genetik dapat memainkan peran dalam meningkatkan risiko terkena kondisi ini, faktor lingkungan dan gaya hidup menjadi faktor yang lebih berpengaruh. Oleh karena itu, mengendalikan pola makan dan mengadopsi kebiasaan hidup sehat menjadi langkah penting untuk mencegah terjadinya refluks asam lambung yang berlebihan. (IDM)
BACA JUGA ARTIKEL SEBELUMNYA: